Akhirnya kesampaian juga, untuk meluangkan liburan di pantai Balekambang. Pantai yang terkenal dengan pura diatas pulau di tengah laut itu.
Rencana itupun terealisasi, setelah lama tertunda akibat sulitnya mempertemukan waktu luang kami. Semingu sebelum perjalanan ini, kami sempat membahas rencana ini, dan langsung setuju untuk berangkat minggu berikutnya.
Kebiasaan ku sebelum melakukan perjalanan, selalu mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang lokasi tujuan; mulai dari rute, hingga keindahan yang ada didalamnya.
Dan tentunya ditemani oleh mbak Google, banyak informasi yang aku dapatkan darinya sampai peta Kabupaten Malang pun dapat aku download.
Tak sabar untuk segera berangkat, persiapan pun telah selesai tepat pukul 01.00 dini hari kami berangkat dari Surabaya, masih dengan motor kesayangan tentunya. Tak terlalu banyak kendala dalam perjalanan kami Surabaya-Malang semua lancar. Berhenti sebentar sekitar pukul 03.00 untuk mengisi bahan bakar sekalian buang air kecil. Perjalanan pun dilanjutkan, ditemani dengan gerimis sepanjang Kota Malang hingga Gondang Legi.
Tak satupun dari kami yang mengetahui secara persis rute yang kami tempuh, yang aku tahu dari informasi yang diberikan mbak Google adalah hanya sekedar rute yang akan kami lalui tapi detailnya, seperti belokan sama sekali blank.
Sampai di sebuah perempatan, kami berhenti dan untungnya ada seorang tukang ojek Yang mendatangi kami dan memberi informasi. Semakin lama jalan semakin gelap dan sepi karena masih pukul 03.30, agak ragu juga sebenarnya. Di sebuah persimpangan kembali kami kebingungan, dan kembali keburuntungan masih dalam pihak kami masih ada orang yang bisa untuk dimintai informasi.
Sepanjang jalan hanya kampung dan persawahan yang sepi, tak terlihat seorang pun hanya sesekali sepeda motor dan mobil yang lewat. Jalan mulai menanjak dan berkelok tak ada penerangan jalan yang ada hanya pohon-pohon besar dan jurang disamping kami. Dan yang membuat kami terkejut dari Gondang Legi kok malah tembus Kepanjen harusnya Bantur kalau sesuai rutenya, berarti kami tersesat dan memutar arah. Tapi tak apalah yang penting masih bisa sampai.
Sesuai dengan perkiraan ku, ternyata memang benar kami memutar. Dari Kepanjen kami kearah Pagak baru Balekambang. Sebelum sampai di lokasi kami berhenti sebentar untuk Sholat Shubuh di sebuah musholla kecil dipinggir jalan dan istirahat sebentar setelah itu baru melanjutkan perjalanan. Kami disapa oleh seorang jamaah musholla dan memberi tahu kalau Pantai Bale kambang masih 10KM lagi.
Perjalanan pun kami lanjutan, jalanan yang mulus dan menurun membuat kami kami tak sabar untuk segera sampai. Dari sebuah bukit terlihat siluet oranye yang diselimuti oleh mendung, sungguh indah tapi sayang tertutup oleh mendung. Berharap segera sampai untuk bisa menyaksikan matahari terbit di tepi pantai.
Akhirnya sampai juga di Pos penjagaan Pantai, kelihatanya petugasnya berjaga hingga 24jam. Beli tiket dulu, tertera tarif: Rp.5000,- Per Orang, dan Rp.1000,- Per Sepeda Motor.
Masuk kedalam kawasan wisata terdapat pohon-pohon besar dan terlihat rimbun sekali, kesanya angker tapi terlihat eksotis. Semakin masuk semakin jarang pepohonan berganti semak-semak kecil yang tumbuh di atas pasir putih. Dari sini terlihat keindahan pantai beserta ombak-ombak besarnya, pohon-pohon rindang tumbuh di sepanjang tepi pantai.
Sebenarnya sedikit kecewa juga, kok gak sesuai dengan bayangan ku. Tapi tak apalah, jauh-jauh dari Surabaya. Parkir Sepeda di depan warung-warung makan yang tersebar di sekitar kawasan pantai kemudian lanjut makan. Walau masih pukul 05.30 pagi tapi suasananya ramai, mungkin karena pas hari Minggu mungkin. Kelihatanya banyak yang datang pas malam hari.
Kebetulan waktu itu mendung jadi tak terlihat matahari hanya cahaya terang yang muncul dari balik awan kelabu yang hampir menutupi seluruh langit. Rencana ingin melihat matahari terbit pun gagal, tapi masih bisa melihat keindahanya walau hanya berupa silut-siluetnya.
Sesuai informasi yang saya dapatkan, jika memesan makanan kita harus sabar sekitar 15-30 menit, konon katanya semua makanan ini masih “fresh from the oven” alias baru dimasak ketika ada pesanan dan menggunakan bumbu-bumbu instant. Kalau soal rasa ya jangan ditanya, masih mending dari pada tidak makan sama sekali.
Perut sudah kenyang saatnya jalan-jalan, foto-foto sambil narsis-narsis-an.
Ada yang special disini aliran muara sungai yang mengalir diatas pasir pantai menambah keindahan kawasan ini serta pulau-pulau kecil yang tersebar di sepanjang pantai, sungguh indah.
Jalan-jalan keliling pantai ditemani deburan ombak sungguh menciptakan pengalaman yang menakjubkan, ditambah hijaunya kawasan tepi pantai membuat mata ini terasa dimanjakan. Semakin ke Utara semakin sepi, tapi kondisinya semakin alami.
Sedikit membosankan tapi lumayanlah. Hanya sekitar 2jam kami menikmati keindahanm kemudian lanjut pulang.
Sebelum kembali pulang, kami menyempatkan untuk menikmati keindahan Waduk Karang Kates. Eh, gak tahunya disana ketemu teman kantor yang kebetulan lewat. Semakin lama semakin panas, lebih baik kembali pulang.
Sebenarnya, masih banyak hasil foto-foto yang kami dapat, jika tertarik kirim aja email di de2ndchance@yahoo.co.id , insyaAllah nanti saya akan kirimkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar